Kamis, 06 Desember 2012

Perbandingan dan Perbedaan Antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

A. Pengertian Pendidikan Jasmani dan Olahraga
  1. Pengertian Pendidkan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual, dan emosional melalui berbagai kegiatan jasmani. 
  2. Pengertian Olahraga adalah kegiatan jasmani berupa permainan yang dilakukan dalam bentuk pertandingan melawan orang lain, unsur-unsur alam maupun diri sendiri melalui peraturan-peraturan permainan yang telah disepakati. 
B. Permasalahan Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Berdasarkan pengamatan para praktisi pendidikan khususnya Pendidikan Jasmani dan dari masukan guru-guru Pendidikan Jasmani ditemukan masalah yang terjadi di lapangan, antara lain sebagai berikut: 
  1. Secara umum, sarana dan prasarana Pendidikan Jasmani yang ada di sekolah-sekolah masih sangat terbatas, terutama di daerah terpencil; 
  2. Sebagian besar guru sulit menghindari terjadinya penyusutan waktu belajar akibat permasalahan nomor 1 di atas; 
  3. Sebagian besar guru sulit dalam menjabarkan kurikulum sehingga kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan belum dapat dicapai dengan baik. Berdasarkan hal di atas serta mengingat begitu pentingnya peranan Pendidkikan Jasmani perlu disusun sebuah buku petunjuk bagi guru agar sasaran dan tujuan pembelajaran Pandidikan Jasmani dapat tercapai dengan baik. 
C. Fungsi Pendidikan Jasamani

Pendidikan Jasmani yang mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat sehari-hari mempunyai peranan penting dalam pemmbinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosi yang serasi, selaras dan seimbang. Oleh karena itu, Pendidikan Jasmani di sekolah berfungsi sebagai barikut: 
  1. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang serasi, selaras, dan seimbang; 
  2. Merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, dan emosi yang serasi, selaras, dan seimbang; 
  3. Memberikan pamahaman tentang manfaat Pendidikan Jasmani serta memenuhi hasrat bergerak; 
  4. Memacu perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernapasan, serta saraf; 
  5. Memberikan kamampuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan. 
D. Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan Pendidikan Jasmani ialah membantu siswa meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan bebagai aktivitas jasmani agar dapat:
  1. Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan jasmani, khususnya tinggi dan berat badan, secara harmonis; 
  2. Terbentuknya sikap dan perilaku disiplin, jujur, kerja sama, mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku; 
  3. Menyenangi aktivitas pendidikan jasmani yang dapat dipakai untuk mengisi waktu luang serta kebiasaan hidup sehat; 
  4. Memahami manfaat Pendidikan Jasmani dan tercapainya kemampuan dalam penampilan gerakan yang lebih baik secara seksama (Pecision); 
  5. Meningkatkan kesehatan, kesegaran jasmani, serta keterampilan gerak dasar dan keterampilan dasar cabang olahraga. 
E. Letak Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Walaupun Pendidikan Jasmani dan Olahraga bertumpu pada aktivitas jasmani sebagai media yang keduanya dapat dijadikan sebagai alat pendidikan, keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti tampak di bawah ini.

Tujuan Penjas
Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan totalitas subjek.
Tujuan Pendor
Program yang dikembangkan sebagai sarana untuk mencapai prestasi optimal.

Orientasi Penjas
Aktivitas jasmani berorientasi pada kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan subjek.
Orientasi Pendor
Aktivitas jasmani berorientasi pada satuan program latihan untuk mencapai prestasi optimal.

Materi Penjas
Materi perlakuan tidak dipaksakan melainkan disesuaikan dengan kamampuan anak.
Materi Pendor
Untuk mencapai prestasi optimal materi latihan cenderung dipaksakan.

Lamanya Perlakuan Penjas
Lamanya aktivitas jasmani yang dilakukan dalam Pendidikan Jasmani tiap pertemuan dibatasi oleh alokasi waktu kurikulum. Di samping itu juga disesuaikan dengan kemampuan organ-organ tubuh subjek.
Lamanya Perlakuan Pendor
Lamanya aktivitas fisik yang dilakukan dalam latihan olahraga cenderung tidak dibatasi. Agar individu dapat beradaftasi dengan siklus pertandingan, aktivitas fisik dalam latihan harus dilakukan mendekati ambang kemampuan optimal. Komponen Pendidikan Jasmani Olahraga

Frekuensi Perlakuan Penjas
Frekuensi pertemuan belajar Pendidikan Jasmani dibatasi oleh alokasi waktu kurikulum. Namun demikian, diharapkan siswa dapat mengulang-ulang keterampilan gerak yang dipelajari di sekolah pada waktu senggang mereka di rumah. Diharapkan mereka dapat melakukan pengulangan gerakan antara 2 sampai 3 kali/minggu.
Frekuensi Perlakuan Pendor
Agar dapat mencapai tujuan, latihan harus dilakukan dalam frekuensi yang tinggi. Tiap minggu paling tidak 6 sampai 12 kali latihan harus dilakukan.

Intensitas Penjas
Intensitas kerja fisik disesuaikan dengan kemampuan organ-organ tubuh subyek.
Intensitas Pendor
Intensitas kerja fisik harus mencapai ambang zona latihan. Agar subjek dapat beradaptasi dengan siklus pertandingan kelak, kadang-kadang intensitas kerja fisik dilakukan melebihi kemampuan optimal.

Peraturan Penjas
Tidak memiliki paraturan yang baku. Peraturan dapat dibuat sesuai dengan tujuan dan kondisi pembelajaran.
Peraturan Pendor
Memiliki peraturan permainan yang baku. Sehingga olahraga dapat dipertandingkan dan diperlombakan dengan standar yang sama pada berbagai situasi dan kondisi.

F. Materi Pembelajaran Penjas dan Latihan Olahraga

Pada Pendidikan Jasmani materi pembelajaran dikembangkan dengan tujuan pada pembentukan keterampilan gerak dasar, kesegaran jasmani, peningkatan pengetahuan, dan sikap agar anak dapat tumbuh dan berkembag secara harmonis.

Pada Olahraga materi latihan dikembangkan dengan tujuan untuk pembentukan kondisi fisik, keterampilan teknik, dan taktik cabang olahraga, serta peningkatan kemampuan mental agar dapat mencapai prestasi optimal.

Di bawah ini dipaparkan beberapa contoh pengembangan materi dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

Pendidikan Jasmani
Pembelajaran berjalan pada Pendidikan Jasmani ditujukan pada usaha untuk membentuk sikap dan gerak tubuh yang sempurna. Pembelajaran biasanya dilakukan melalui materi baris-berbaris.
Pendidikan Olahraga
Berjalan pada Olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan berjalan dilakukan dengan secepat-cepatnya melalui teknik dan peraturan yang telah baku.

Pendidikan Jasmani
Materi lari pada Pendidikan Jasmani dimaksudkan untuk dapat mengembangkan keterampilan gerak berlari dengan baik. Berlari dapat dilakukan dalam beberapa bentuk; lari zig-zag, lari kijang, lari kuda, dan bentuk lari lainnya.
Pendidikan Olahraga
Lari pada Olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan dilakukan untuk dapat mencapai prestasi optimal. Dalam cabang ateltik lari dibagi dalam beberapa nomor.

Pendidikan Jasmani
Materi lompat pada Pendidikan Jasmani dimaksudkan untuk dapat mengembangkan keterampilan gerak lompat dengan baik. Lompat dapat dilakukan dalam beberapa bentuk; lompat harimau, lompat kodok, dan beberapa bentuk lompat lainnya.
Pendidikan Olahraga
Lompat pada Olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan lompat pada cabang atletik dilakukan untuk mencapai prestasi optimal.

Pendidikan Jasmani
Materi lempar pada Pendidikan Jasmani dimaksudkan untuk dapat mengembangkan keterampilan gerak lempar dengan baik. Melempar dapat dilakukan dalam beberapa bentuk; lempar bola, lempar sasaran, dan beberapa bentuk lempar lainnya.
Pendidikan Olahraga
Lempar pada Olahraga merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik. Latihan lempar pada cabang atletik dilakukan untuk mencapai prestasi optimal

Tidak ada komentar :

Posting Komentar